Selasa, 26 Maret 2013

Wartawan Thailand Korek Borobudur Magelang



Wartawan Thailand Korek Borobudur Magelang

MAGELANG,  Enam wartawan dari negara Thailand yang terdiri dari tiga media koran dan tiga majalah melakukan ekspose tentang situs-situs Candi Borobudur dan potensi kearifan lokal yang ada di sekitarnya.

Bhiva Tour PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (PT TWCBPRB), Inong Puteri kepada Tribun Jogja menjelaskan bahwa kedatangan para jurnalis muda ini ke Indonesia adalah atas undangan dari PT TWCBPRB untuk melakukan ekspose tentang keunggulan wisata budaya terutama tentang situs Buddha dan Hindu yang ada di Yogyakarta dan sekitarnya.

"Kita berharap mereka bisa mempublikasikan potensi yang ada di sini, khususnya perihal kebudayaannya," katanya.

Keenam jurnalis muda tersebut tiga di antaranya dari media koran adalah Yanapon Musiket (Bangkok Post), Budsharakham Sinpalawan (Nation), Athicha Chuenjai (Baily News). Sedangkan tiga lainnya dari media majalah adalah Pornpat Ratanapinanchai (Barefoot), Wanwanach Tuamsomboon (Anywhere), Akkarin Satitpatanapan (Lifestyle + Trafel).

Menurut Inong, para jurnalis muda dari Thailand tersebut cukup kritis terutama saat masuk ke Kraton Yogyakarta. Mereka kata Inong, sempat menanyakan busana yang dipakai para abdi dalem perempuan yang memakai Kemben, padahal dalam ajaran Islam memperlihatkan bagian tubuh tersebut dilarang. Sementara Indonesia mayoritas agamanya adalah Islam dan Keraton Yogyakarta sendiri adalah kerajaan yang notabenenya mengarah ke Islam.

"Dari situ saya jelaskan, bahwa itulah Indonesia yang lebih menghargai kebudayaan asli bangsanya. Dan tentunya di Yogyakarta yang lebih menghargai keberagaman," katanya.

Sementara itu, salah satu dari jurnalis muda tersebut yang sempat berbincang-bincang dengan Tribun Jogja mengungkapkan, bahwa kebudayaan di Indonesia khususnya di Jawa memiliki perbedaan dengan di negaranya. Menurutnya, nuansa kulturasi budaya sangat terasa dilihat dari adanya berbagai situs keagamaan yang dapat selaras dengan modernisasi.

Terlebih saat mengunjungi Candi Borobudur, mereka mengaku takjub dengan relief-relief yang terpahat di dinding-dindingnya.

Selain di Candi Borobudur, mereka juga diajak ke menikmati Sunrise, Candi Mendut, Candi Pawon, dan Desa Wisata. Keberadaan mereka di Indonesia sejak Kamis (6/10) kemarin di Yogyakarta kemudian ke Magelang hingga Minggu .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar